Seri Musik: Menemukan (Kebaikan) alunan Altitude Music dari Bu Ningsih dan NET TV.

Beberapa menit lalu, saya melihat satu program teve tentang hal spiritual atau metafisika. Program itu dinamai Jalan Kesembuhan dengan sosok Bu Ningsih dari Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, di satu stasiun televisi swasta yaitu NET TV. Program acara tersebut adalah program tentang bagimana sosok Bu Ningsih menyembuhkan penyakit-penyakit hati yang dikirim oleh dukun dengan memainkan peran jin dan setan.

Pemahaman saya tentang soal ghaib atau metafisika hanya secuil. Meskipun demikian saya percaya pada hal-hal irasional, metafisika atau ghaib, seperti kyai saya di pondok saat saya telah dipondokkan pada umur 6 tahun tentang kepercayaan pada hal di luar nalar. Saya tak bisa menjadi seperti beberapa kawan saya yang atheis di Prancis yang tak percaya hantu saking rasionalnya namun saya menghargai pilihan mereka.

Beberapa menit lalu, saya melihat Bu Ningsih sedang mengobati seorang pasien yang diserang setan atau jin melalui dukun. Rupa-rupanya, ada seseorang yang tak senang dengan pasien tersebut kemudian pergi ke dukun dan membayarnya untuk melukai mental atau bagian interior pasien tersebut. Satu hal dari kebudayaan nusantara yang tak saya sukai, ilmu hitam dan perdukunan.

Bacalah lantunan kebaikan Ayat Kursi 7 kali, Al-Ikhlas 3 kali, An-Naas 3 kali, Al-Falaq 3 kali, Al-Fatihah, dan khususon illa ruhi wa jazati (nama lengkap yang terkena santet) bin/binti (nama ayah) dan kemudian ditiupkan ke air minum sebanyak 3 kali. Demikian seorang kyai tua mengajari saya cara menangkal sementara (bukan menghilangkan santet) bagi orang yang terkena ilmu hitam. Segalanya berasal dari penyakit hati: Dari persaingan bisnis, penolakan cinta, dendam, bahkan berurusan dengan pangkat jabatan birokrasi pemerintahan hingga pemilihan umum presiden. Wallahu a’lam.

Beberapa menit lalu, saya melihat Bu Ningsih sedang mengobati (lagi) seorang pasien yang diserang setan atau jin melalui dukun. Saat beliau sedang mengobati pasiennya, kemudian terdengar lantunan backsound yang merdu dan tenteram seperti lantunan kebaikan di semua kitab suci.

Saya, kemudian, merekam dalam video singkat dan saya membuka satu software/aplikasi untuk mengidentifikasi musik. Melalui software/aplikasi itu tertera nama: Glacial Setting dari Altitude Music. Saya, kemudian, mencari tahu tentang Altitude Music. Mereka adalah katalog produksi musik independen, rumah label anak perusahaan pemenang penghargaan Must Save Jane; ‘musik untuk iklan film’, dan scoring film. Saya mendengar satu kebaikan yang memberikan kedamaian ketika track Glacial Setting dari Altitude Music terdengar dan bertepatan ketika pasien Bu Ningsih dengan keadaan damai terbebas dari belenggu ilmu hitam yang digunakan untuk kejahatan.

Bila anda/kamu sedang marah atau jenuh, cobalah mendengarkan Glacial Setting, Better Days, I’ll be home dari Altitude Music. Rasakan! Menakjubkan.

Seri Musik : Tak ada ‘Teachers, leave them kids alone’ dari Pink Floyd di Sistem Edukasi Musik di Prancis. (Metode Tematik) 2.

Sebagai salah satu negara yang menjunjung tinggi seni dan budaya, Prancis menjadi negara yang memiliki banyak sekali sekolah-sekolah seni, salah satunya adalah sekolah seni musik. Sekolah musik itu sendiri tak hanya berpusat di Paris, ibukota, seperti Académie Musicale Villecroze akan tetapi juga terdapat di kota-kota lain seperti Sekolah musik untuk liturgi gereja di Aubegne atau Pusat studi musik dan pertunjukan di Versailles, Strasbourg, Lyon bahkan Lille. Sebagaimana film, musik menjadi satu alat untuk mengembangkan bahasa Prancis. Bahkan ada undang-undang yang berkaitan dengan musik pada Pasal L216-1 dari Kode Pendidikan yang tertulis bahwa:

“Lembaga pendidikan publik untuk musik, tari dan drama menyediakan pendidikan awal, didukung oleh sertifikasi yang menjamin inisiasi dan memperoleh pengetahuan dasar yang diperlukan. Bagi praktik artistik otonom, profesional atau amatir, mereka juga berpartisipasi dalam pendidikan kesenian anak-anak usia sekolah. Mereka dapat menawarkan persiapan pendidikan untuk masuk ke lembaga pendidikan tinggi kreasi artistik di bidang pertunjukan. Mereka bisa mengeluarkan ijazah nasional. Misi mereka juga melatih para amatir dan melakukan pengembangan praktik; Dengan demikian, lembaga-lembaga ini bersama para guru mendukung aksi yang dilakukan dalam pendidikan seni dan budaya.”

Maka tak perlu terkejut bila Prancis memiliki industri seni yang begitu superior dalam melindungi para aktor yang berkecimpung di dunia seni khususnya musik. Yang menarik adalah akulturasi anatara seni dan pendidikan. Seperti yang tertulis di wikipedia Prancis terkait pendidikan seni, terdapat jaringan-jaringan semacam:

1) Sekolah musik asosiatif yang disubsidi oleh Pemerintah Kota dan terdapat beberapa sekolah pelatihan musik dengan memberikan pelatihan dua tahun dengan dua kursus dari kursus instrumental mulai piano, gitar, bass, drum, hingga vokal dan menjadi sebuah jaringan penting bagi musisi amatir;

2) Sekolah musik swasta/privat seperti Yamaha atau beberapa toko instrumen yang menawarkan pelajaran musik;

3) Akademi musik yang bersifat permanen atau temporer/musiman dengan menawarkan pendidikan berkelanjutan untuk para profesional seperti kursus persiapan untuk masuk ke konservatori nasional atau sekolah musik internasional utama dan kursus untuk amatir atau anak-anak; atau

4) Kursus pribadi yang tak memiliki aturan kualitatif yang mengatur pendidikan dan siapapun dapat menawarkan pelajaran privat, dengan mematuhi peraturan ketenagakerjaan dan perpajakan. Kelas master adalah kursus yang diberikan oleh musisi tingkat tinggi untuk para profesional dalam kerangka spesialisasi yang mendalam.

Sementara itu terkait musik dan pendidikan, Prof. Emmanuel Bigand, maha guru psikologi kognitif dari Universitas Burgundy, Institut universitaire de France, mengatakan bahwa musik adalah kegiatan yang dapat ditemukan di semua peradaban manusia dan bagaimana musik membantu memfasilitasi pendidikan dan bagaimana hal itu sesuai dengan kebijakan pendidikan dalam studi ilmu saraf kognitif yang menunjukkan bahwa musik memiliki kekuatan transformasional atas pembentukan pikiran, yang mengubah keterampilan kognitif, perilaku, dan sosial sepanjang hidup manusia. Lalu, ia memberikan suatu kejutan tentang studi yang diajukan oleh para peneliti di bidang ilmu saraf dan ahli musik, etnolog, pelaku pendidikan, serta siswa dan orang tua mereka, berkenaan suatu refleksi tentang efek musik pada perkembangan otak bahkan hubungan antara musik dan masyarakat dan implikasinya bagi pendidikan.

Iklim seni musik di Prancis juga diwarnai sebaran-sebaran praktik serta intrik yang meluas seperti juga wilayah perdebatan sosiologis tentang perbedaan konsumsi tentang musik dan budaya. Stéphane Bonnéry, seorang musik edukator dari Universitas Paris 8-Vincennes-Saint-Denis, mengatakan bahwa musik “ilmiah” (seperti opera) yang dihargai oleh kelas penguasa dan kelas menengah yang terpelajar, dibandingkan dengan musik “populer”, melewati gaya “dalam proses melegitimasi”. Jazz, diapresiasi oleh kelas menengah yang sedang naik daun atau bahkan repertoar yang ditinggalkan oleh kelas atas ketika kelas menengah dan pekerja menguasai (Le Beau Danube bleu…) (3)

Dan tentu saja, tak ada Teachers, leave them kids alone / Hey, teachers, leave those kids alone à la Pink Floyd di sistem edukasi musik di Prancis. Siapa pun berhak menjadi seorang guru dan mendirikan sekolah musik yang membebaskan, tentu saja.